Usaha kecil telah menjadi bagian integral dari ekonomi Amerika selama bertahun-tahun. Mereka menyediakan lapangan kerja dan berkontribusi pada PDB, tetapi mereka menghadapi sejumlah tantangan yang menyulitkan mereka untuk tumbuh dan berhasil.
Salah satu masalah terbesar adalah akses permodalan. Banyak usaha kecil tidak memiliki sumber daya untuk tumbuh dan memperluas operasi mereka, yang berarti mereka tidak dapat bersaing dengan bisnis yang lebih besar. Masalah lainnya adalah persaingan dari perusahaan besar yang mampu berinvestasi dalam inovasi dan teknologi. Berikut tips memulai usaha dengan modal kecil:
1. Rencanakan Keuangan Dengan Baik
Mulailah dengan membuat anggaran. Semakin ketat ikat pinggang Anda, semakin baik Anda dalam jangka panjang. Lacak ke mana uang Anda pergi dan lihat di mana ada area pengeluaran yang tidak perlu. Selanjutnya, temukan cara untuk menghemat uang untuk belanjaan, utilitas, dan barang-barang penting lainnya. Terakhir, pastikan Anda memiliki pertanggungan asuransi yang memadai dan dana yang dihemat untuk menutupi biaya tak terduga.
Ketika datang untuk menyeimbangkan prioritas keuangan Anda, pikirkan ke depan dan pastikan Anda merencanakan kontinjensi jangka pendek dan jangka panjang. Kekhawatiran jangka pendek mungkin termasuk menutupi kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal selama kemerosotan ekonomi; sementara pertimbangan jangka panjang mungkin termasuk menabung untuk pendidikan perguruan tinggi atau pensiun anak. Penting untuk mengembangkan rencana keuangan yang solid sehingga Anda dapat hidup dengan nyaman terlepas dari apa yang terjadi dalam hidup Anda.
2. Melakukan Survey Pasar
Ada banyak cara untuk melakukan survei pasar. Salah satu caranya adalah dengan menghubungi usaha kecil di daerah Anda, menanyakan kebutuhan mereka dan melihat apakah ada produk atau layanan tertentu yang mereka ingin Anda tawarkan. Cara lain adalah dengan menggunakan alat riset pasar online yang memungkinkan Anda untuk mensurvei banyak orang sekaligus. Setelah Anda memiliki daftar pelanggan potensial, penting untuk melacak informasi yang diperlukan untuk keputusan pembelian, seperti informasi harga, deskripsi dan gambar produk, dan ulasan pelanggan. Setelah mengumpulkan semua informasi yang diperlukan, Anda kemudian dapat membuat materi promosi yang akan menarik pembeli.
3. Pelayanan Ramah Akan Membuat Pembeli Semakin Nyaman Ketika Berbelanja
Ketika orang-orang berada di hadapan penyedia layanan yang ramah, itu membuat mereka lebih nyaman dan cenderung melakukan pembelian. Kunci untuk memberikan layanan yang ramah adalah untuk fokus pada kebutuhan individu pelanggan. Ini berarti menjadi perhatian dan meluangkan waktu untuk mendengarkan, daripada hanya memberikan sikap yang cocok untuk semua. Ini juga berarti memastikan bahwa semua pelanggan merasa diterima dan dihormati, tidak peduli berapa usia, ukuran, atau jenis kelamin mereka. Agar bisnis dapat berkembang di era di mana kepuasan pelanggan semakin penting, penting bagi mereka untuk memberikan layanan yang ramah dari saat seseorang memasuki toko mereka sampai mereka pergi.
4. Buat Sistem Untuk Meminimalkan Kerugian
Bisnis dengan modal kecil dapat menghadapi sejumlah tantangan dalam hal melindungi investasi mereka. Salah satu sistem yang dapat membantu meminimalkan kerugian adalah dengan membuat anggaran. Dengan mengetahui berapa banyak uang yang tersedia dan apa yang perlu dibelanjakan, bisnis dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang di mana harus mengalokasikan dana. Informasi ini juga dapat digunakan untuk mencegah pengeluaran berlebihan dan membantu menghindari kehabisan uang di tengah proyek. Selain itu, membuat sistem untuk melacak pengeluaran dapat membantu pemilik mengawasi berapa banyak yang mereka belanjakan dan di mana perbaikan dapat dilakukan. Dengan mengambil langkah-langkah ini, bisnis dapat melindungi diri mereka dari potensi kemunduran keuangan dan mempertahankan profitabilitas mereka secara keseluruhan.
5. Lakukan Evaluasi Secara Berkala
Saat memulai atau menjalankan bisnis, penting untuk secara teratur mengevaluasi bagaimana kinerjanya. Ini dapat dilakukan melalui metode kuantitatif dan kualitatif. Evaluasi kuantitatif mengukur seberapa baik bisnis memenuhi tujuan keuangannya, sementara evaluasi kualitatif melihat faktor-faktor seperti kepuasan pelanggan. Kedua jenis evaluasi tersebut diperlukan untuk memastikan bahwa bisnis berada di jalur yang benar dan membuat kemajuan. Namun, menjadwalkan evaluasi rutin bisa jadi sulit, terutama jika tujuan bisnis sering berubah. Akibatnya, beberapa bisnis memilih untuk melakukan evaluasi lebih jarang untuk menghindari beban ini.